Setiap tanggal 5 Februari, keturunan Tionghoa mulai terlihat sibuk mempersiapkan segala
benda untuk merayakan Tahun Baru Imlek. Persiapan telah dilakukan sejak jauh hari
sebelum perayaan, dimana perlahan mulai terlihat lampion yang menghiasi beberapa
bangunan. Sejak dahulu, lampu penerangan ini telah digunakan oleh masyarakat Tionghoa
yang dikenal memiliki segudang fakta menarik. Penasaran dengan fakta uniknya ? Simak
ulasannya disini.

Fakta Menarik Si Lampu Penerangan Cantik
1. Didominasi Oleh Warna Merah
Jika diperhatikan dengan seksama, lentera tradisional khas Tiongkok ini berwarna merah
dengan bentuknya yang oval dan dihiasi jumbai merah maupun emas. Umumnya si lentera
cantik ini terbuat dari kertas tipis ataupun sutra, yang akan menyelimuti kerangkanya yang
terbuat dari bambu ataupun kayu. Untuk merekatkan kerangkanya, mereka akan
mengggunakan kawat maupun rotan. Setelah itu, kertas akan didekor sesuai dengan selera
masing masing.
Siapa sangka bila, warna merah yang digunakan miliki arti tersendiri. Menurut kebudayaan
Tiongkok, warna tersebut diyakini sebagai lambang kehangatan, keberuntungan sekaligus
kebahagiaan. Sehingga tidak mengherankan bila, masyarakatnya mendekorasi huniannya
dengan dominan warna merah. Selain dari kepercayaan yang dianut, warna merah juga
dianggap sebagai warna nasional masyarakat Tiongkok.

2. Mengandung Berbagai Makna
Tak hanya mengandalkan warna merah saja, para penjual lampion membuatnya
menggunakan warna lain untuk mendekornya. Contohnya saja seperti warna merah jambu,
putih, hijau, orange, kuning, biru muda, serta ungu. Pemilihan warnanya memang tidak
dilakukan dengan sembarangan, lantaran setiap warnanya milki arti tersendiri. Misalnya saja
warna merah mudanya, dipercaya sebagai lambang keromantisan.
Lalu bagaimana dengan makna warna lainnya ? Warna putih mewakili arti kesehatan, warna
orange diartikan sebagai uang, warna hijau dipercaya sebagai lambang pertumbuhan, warna
kuning dianggap sebagai pembawa keberuntungan, kemudian warna biru muda dan ungu
dipercaya mampu membuat mimpi jadi kenyataan. Sedangkan bentuk lentera yang
cenderung bulat, melambangkan sebuah keutuhan serta kebersamaan.

3. Dilengkapi Dengan Kaligrafi Atau Karakter Tertentu
Tak hanya dihadirkan dalam bentuk polosan, beberapa lentera dilengkapi dengan berbagai
kaligrafi cantik yang menambah cantik penampilannya. Dimana tulisan dekoratif tersebut,
dipercaya mampu mewakili harapan terbaik untuk kehidupan masa depan agar sehat serta makmur nan kaya. Selain kaligrafi, tak jarang pula sang pengrajin lentera akan melukis
sebuah karakter tertentu dengan maksud tertentu.
Karakter yang banyak digunakan yaitu naga, dimana masyarakat menganggap hewan
mitologi tersebut sebagai simbol kekuatan. Namun ada pula yang mendekornya dengan
menambahkan karakter kupu kupu, yang melambangkan sebuah kebahagiaan. Bahkan tak
jarang sang pengrajin jual lampion dengan desain shio tahun, sebagai desain terbaik untuk
karyanya.

4. Populer Sejak 2.000 Tahun Silam
Telah digunakan sejak Dinasti Han Timur, lentera pertama kali ditemukan oleh Kaisar Han
Mingdi sang pendukung Buddha. Dimana beliau menemukan biksu yang tengah menyalakan
lentera di beberapa kuil, sebagai bentuk penghormatan kepada Buddha di hari ke 15 bulan
Imlek. Sejak saat itulah beliau memerintahkan agar seluruh bangunan termasuk istana dan
hunian untuk memasang lentera yang kini disebut sebagai festival lentera.
Seiring berjalannya waktu, lentera tak hanya sebagai cahaya untuk memuja sang Buddha.
Kini lentera telah digunakan sebagai dekorasi unik, serta kerap kali ditemukan untuk
memeriahkan festival publik. Umumnya mereka akan memasang lentera, ketika merayakan
beberapa perayaan tertentu. Bahkan masayarakat Tionghoa menggunakannya sebagai
dekorasi, sekaligus sebagai penerangan yang mampu membuat masa depan menjadi lebih
makmur.
Sebelum listrik digunakan, masyarakat China menggunakannya sebagai penerangan
beberapa jalanan di desa. Mereka juga kerap menggunakannya sebagai penerangan
tambahan, keteka mengharuskan diri berdagang di malam hari. Ada perbedaan antara
lentera milik kerajaan dan lentera untuk penerangan jalan biasa, dimana milik kerajaan
kaisar berwarna merah dengan rumbai berwarna keemasan.
Kian tahun lampion pun semakin berinovasi, dengan berbagai bentuk dan warna yang cukup
beragam. Bahkan masyarakat dunia pun mengadaptasikan kebudayaan dari China tersebut,
ketika merayakan festival tertentu ataupun untuk merayakan aktifitas keagamaan. Meski
namanya serupa, bentuk hingga penggunaan warna yang digunakan berbeda. Sehingga
anda masih bisa membedakannya, meski bentuknya serupa sekalipun.

5. Mengandung Teka Teki yang Sulit Ditebak Maksudnya
Seperti yang dikatakan sebelumnya, lentera didekor dengan kaligrafi yang mengandung teka
teki tertentu. Teka teki tersebut berupa puisi atau prosa, yang kemudian ditempelkan oleh
sang pemilik lentera. Ketika membaca tulisan tersebut, akan menebak maksud dari puisi
tersebut. Dianggap sebagai tugas menantang, masyarakat percaya bila mereka
membutuhkan kekuatan dari harimau untuk memecahkan teka teki tersebut.

6. Pemegang Rekor Sebagai Pemilik Lentera Terbesar di Dunia                                                      Tahukah kamu bila tahun 2011 silam, Hongkong masuk dalam daftar Guinness World Record
dimana mereka dianggap sebagai pemegang lentera terbesar di dunia pada sebuah acara
bernama Mid Auntum diadakan di Victoria Park Hongkong. Bagaimana tidak, jika lentera
yang dipamerkan miliki ukuran sekitar 36 x 9 x 13 meter. Yang lebih mengejutkan lagi,
lentera ini dibuat dari sekitar 2.360 an lentera tradisional Tiongkok.
Lentera yang dianggap miliki ukuran terbesar di dunia tersebut berhasil diciptakan, tak
luput dari kerjasama sekitar 35 orang. Untuk bisa menyelesaikan semuanya, mereka hanya
membutuhkan waktu sekitar 13 hari saja. Tentu saja hal tersebut membutuhkan kerjasama
yang baik, dan mempercayakan antara satu dengan lainnya. Kerja keras selama kurang dari
2 minggu tersebut terbayarkan, ketika masuk sebagai lentera terbesar yang pernah ada.

7. Hanya Ada Satu Museum Lentera
Apabila tertarik untuk mengunjungi si lampion legendaris silahkan datangi museum di China
yang berlokasi di Lantern Town of the South Kingdom, Zigong, Provinsi Sichuan. Menjadi
satu satunya museum lentera, dimana museum ini masuk menjadi bagian dari Three
Wonders of Zigong yang banyak dikunjungi para wisatawan lokal maupun mancanegara.

8. Tempat Menarik Untuk Melihat Lentera
Apabila tertarik untuk melihat festival lentera terbesar di China, kamu bisa mendatangi
Qinhuai International Latern Festifal di Nanjing. Biasanya festival ini dilakukan pada tanggal
4 Februari hingga 31 Maret, dimana dalam kurun waktu tersebut bisa dikatakan sebagai
waktu terbaik untuk melihatnya. Apabila lebih tertarik melihat beberapa pajangan lentera
dari berbagai situs terkenal, silahkan mengunjungi Beijing.
Tertarik untuk membeli lentera dengan kualitas terbaik ? Jezina Light tawarkan lentera yang
dibuat dengan bahan berkualitas dengan harga lampion yang ramah di kantong. Tawarkan
berbagai jenis lentera, dimana kamu bisa memilih lentera sesuai dengan keinginan. Silahkan
kunjungi jezinalight.com atau kunjungi langsung di IG resminya, untuk mendapatkan
informasi lebih.
Memasuki hari perayaan tahun baru Imlek, masyarakat banyak yang mulai mencari aneka
lentera untuk menghias hunian pribadinya. Beragam warna dan bentuk pun ditawarkan,
untuk mempercantik tampilan hunian selagi merayakan Imlek yang akan datang di
kemudian hari. Kini lentera tak hanya digunakan sebagai pemujaan terhadap Buddha,
lentera seringkali digunakan sebagai dekorasi hunian agar tampak lebih menarik.